Ilmu sesuatu yang sangat berharga dalam hidup. Dengan ilmu, orang biasa boleh jadi hebat, orang hina jadi mulia.
Manusia khususnya zaman sekarang selalu memandang hebatnya seseorang itu dengan kayu ukur yang cetek, dangkal dan bersifat zahir semata-mata. Contohnya, orang yang cantik dan kacak lebih bagus dan jadi perhatian dari orang yang berwajah kurang menarik.
Yang berkulit putih lebih sedap dipandang dan menarik dari yang hitam.
Yang popular dan banyak peminat (termasuk di laman sosial) lebih bagus dari orang yang tak terkenal.
Dan pelbagai lagi penilaian yang bersifat kelebihan luaran semata-mata.
Tapi dengan ilmu yang tinggi, seseorang yang biasa-biasa itu akan dimuliakan Allah, diangkat darjatnya hingga kedudukannya boleh jadi jauh lebih mulia dan hebat dari orang lain.
Kelas ustaz syafee diteruskan seperti biasa malam Rabu. Malam ni ustaz ada usulkan homework buat kami.
Kenapa Al Quran diturunkan berperingkat-peringkat bukankah itu Kalamullah. Maka balik Ku buat pencarian dan berikut adalah hasilnya.
Dalil dan Bukti Al Quran Diturunkan Secara Berangsur-angsur:
Al Quran itu sampai kepada Nabi Muhammad SAW melalui tiga tahap.
🍏Pertama, penyampaian Al Quran dari Allah SAW kepada Lawh Al-Mahfuzh. Maksudnya, sebelum Al Quran disampaikan kepada Rasulullah SAW sebagai utusan Allah SWT terhadap manusia, ia terlebih dahulu disampaikan kepada Lawh Al-Mahfuzh, iaitu suatu lembaran yang terpelihara di mana Al Quran pertama kalinya ditulis pada lembaran tersebut. Allah SWT menjelaskan berikut ini:
Artinya: “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuz.“(QS. Al-Buruuj:21-22)
Tidak ada manusia yang tahu bagaimana cara penyampaian Al Quran dari Allah SWT ke Lawh Al-Mahfuzh. Dan manusia tidak wajib mengetahuinya, tetapi wajib mempercayainya kerana yang dikatakan Allah SWT.
🍏Tahap kedua adalah turunnya ke langit pertama dengan sekaligus. Di langit pertama itu, ia disimpan pada Bayt Al-‘Izzah. Penurunan tahap kedua ini bertepatan dengan malam Qadar, seperti dalam Surat Al-Qadr (97) ayat 1, Ad-Dukhan (44) ayat 3, dan Al-Baqarah ayat 185. Ibnu Abbas mengatakan, sebagaimana yang dikutip oleh Az-Zarqani: “Al Quran diturunkan, secara sekaligus, ke langit dunia pada malam Qadr. Setelah itu, ia diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama 20 tahun.”
Para Mufassirin mengkaji hikmah penurunan Al Quran ke langit pertama. Fakhruddin Ar-Razi, misalnya mengatakan bahwa hikmah diturunkan Al Quran ke langit dunia 🌿adalah untuk kemaslahatan, iaitu agar ia tidak jauh, baik dari Rasulullah SAW mahupun dari malaikat, terutama malaikat Jibril sebagai penyampai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Pendapat Ar-Razi ini dikomentari oleh Al-Hijazi. Dia mengatakan hal ini merupakan rahsia Allah SWT. Masalah tersebut lebih tinggi dari itu semua, di mata manusia sulit mengetahuinya.
🍏Tahap ketiga adalah turunnya Al Quran dari Bayt Al-‘Izzah secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, atau 23 tahun. Jibril menyampaikan wahyu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, sehingga setiap kali wahyu ini disampaikan beliau langsung menghafalnya. Al Quran dalam Surat Al-Baqarah ayat 97 menyebutkan hal tersebut, yaitu:
Artinya: “Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”(QS. Al-Baqarah: 97)
🍏Klasifikasi tahap penurunan Al Quran di atas, didasarkan penyampaian Al Quran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Apabila klasifikasi tersebut didasarkan atas period penyampaian dakwah Islam dan penanaman serta pertumbuhan ajaran Islam, maka penurunan Al Quran dapat diklasifikasikan pula kepada period Mekkah dan Madinah. Periode Mekkah lebih kurang 13 tahun dan periode Madinah kurang lebih 10 tahun. Dalam kajian Ulumul Al-Qur’an, hal ini disebut dengan ilmu Al-Makkiyah Wa Al-Madaniyah. Jumlah surat yang diturunkan pada periode Mekah lebih banyak dari jumlah surat yang diturunkan pada periode Madinah. Surat yang diturunkan pada periode Mekah adalah berjumlah 86 surat, sedangkan period Madinah berjumlah 28 surat. Perbedaan antara kedua period ini ditandai dengan perjalanan dakwah Islam oleh Rasulullah SAW, yaitu yang terdiri dari sebelum hijrah yang disebut period Mekah, dan setelah hijrah yang disebut periode Madinah.
Seperti yang telah digambarkan di atas, bahawa Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak dengan sekaligus, tetapi secara berangsur-angsur.
📚Hal ini mendapat ejekan dan kritik dari kaum kafir. Mereka mempertanyakan kenapa Al Quran tidak diturunkan dengan sekaligus. Kitab-kitab sebelum Al Quran diturunkan dengan sekaligus. Maka Al Quran menjawab kritikan dan protes kaum kafir itu. Allah menjawab dengan beberapa berfirmannya:
Artinya: “Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).”(QS.Al-Furqan:32)
Artinya: “Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.”(QS.Al-Isra’:106)
5. Hikmah Al Quran Diturunkan Berangsur-Angsur
Paling tidak ada empat hikmah kenapa Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur, iaitu:
🌴a. Menetapkan atau menguatkan hati Nabi Muhammad SAW, seperti digambarkan dalam ayat di atas. Dengan turunnya Al Quran secara berangsur-angsur, maka berarti Nabi Muhammad SAW akan selalu berjumpa dengan Jibril dan menerima Al-Qur’an. Hal ini secara psikologis akan berpengaruh kepada Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah ilahi, dia akan menjadi tegar dan kuat. Berbeda dengan turunnya sekaligus, berjumpa dan mendapatkan seluruh ayat kemudian tidak muncul lagi.
🌴b. Berangsur-angsur dalam mendidik umat, yang sedang tumbuh ini, untuk menanamkan ilmu dan amal. Hal ini dapat memberikan kemudahan kepada para sahabat untuk memahami dan menghafalkannya. Betapa sulitnya memahami dan menghafal ayat-ayat yang begitu banyak jika ia diturunkan sekaligus. Dan bahkan lebih sulit lagi mengamalkannya, karena perintah dan larangan yang begitu banyak muncul secara bersamaan. Maka untuk itulah Allah SAW menurunkan ayat-ayat tersebut dengan berangsur-angsur.
🌴c. Menyesuaikan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa itu. Paling tidak ada dua hal yang menyebabkan perlunya penyesuaian penurunan ayat dengan peristiwa yang sedang terjadi, iaitu;
📕pertama, akan menimbulkan kesan yang mendalam sehingga umat Islam benar-benar merasakan betapa butuhnya mereka dengan Al-Qur’an;
📕kedua, berguna menjawab pertanyaan-pertanyaan para sahabat secara langsung dengan yang diturunkan ketika itu juga atau menunggu beberapa lama, hal ini selain menimbulkan kesan yang mendalam bagi penanya, dan juga dapat menambah keyakinan mereka bahwa Al Quran benar-benar datang dari Allah SWT, sehingga Nabi Muhammad SAW harus menunggu turunnya ayat yang berkenaan dengan itu.
🌴d. Memberikan isyarat yang nyata kepada musuh-musuh Islam, bahwa Al Quran adalah kalamullah yang datang dari Allah SWT bukan perkataan Nabi Muhammad SAW. Jika ia kalam Nabi Muhammad SAW, maka dia dapat mengungkapkannya kapan dan di mana saja, tidak perlu menunggu.
C. Penutup
Berdasarkan uraian di atas, maka sejarah dan hikmah turunnya Al Quran dapat disimpulkani:
📩1. Al Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadhan tahun pertama kenabian atau di waktu Nabi Muhammad SAW telah di angkat menjadi Nabi Muhammad SAW, dan peringati sebagai Nuzulul Qur’an. Sebenarnya para ulama mengenai hal ini tidak sependapat. Ada tiga pendapat, mengenai ayat atau surat pertama sekali turun, yaitu ada yang mengatakan Surat Al-Fatihah, Surat Al-Mudatstsir, dan jumhur ulama berpendapat bahwa ayat pertama turun ialah Surat Al-‘Alaq 1-5.
📩2. Para ulama tidak sepakat mengenai ayat terakhir turun. Terdapat banyak pendapat mengatakan bahwa ayat yang terakhir turun adalah Surat Al-Baqarah ayat 278, An-Nisa’ ayat 176, At-Taubah ayat 128-129, dan yang paling populer adalah Surat Al-Maidah ayat 3. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat adalah Surat Al-Baqarah ayat 281.
📩3. Penyampaian Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW seiring dengan period dakwah Nabi SAW, yang meliputi periode Mekkah dan period Madinah. Ayat-ayat Al Quran diturunkan sehubungan dengan berbagai peristiwa, baik bersifat individual atau sosial (kemasyarakatan) yang terjadi berturut-turut selama kurang lebih 23 tahun sampai akhir hidup Rasulullah SAW.
📩4. Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak dengan sekaligus, tetapi secara berangsur-angsur. Hal ini dibuktikan dengan jumlah 86 surat yang diturunkan pada periode Mekkah lebih banyak dari jumlah 28 surat yang diturunkan pada periode Madinah. Perbedaan antara kedua periode ini ditandai dengan perjalanan dakwah islam oleh Rasulullah SAW, yaitu yang terdiri dari sebelum hijrah yang disebut periode Mekkah, dan setelah hijrah yang disebut periode Madinah. Dalilnya dapat dilihat pada Surat Al-Furqan ayat 32 dan Surat Al-Isra’ ayat 106.
📩5. Hikmah diturunkannya Al Quran berangsur-angsur, iaitu:
📢a. Menetapkan atau menguatkan hati Nabi Muhammad SAW.
📢b. Berangsur-angsur dalam mendidik umat, yang sedang tumbuh ini, untuk menanamkan ilmu dan amal.
📢c. Menyesuaikan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa itu.
d. Memberikan isyarat yang nyata kepada musuh-musuh Islam, bahwa Al Quran adalah kalamullah yang datang dari Allah SWT bukan perkataan Nabi Muhammad SAW
Rujukkan Dari.
Rujukkan Dari
http://www.mohlimo.com
No comments:
Post a Comment