Mad Ashli ( ﺃﺻﻠﻰ )
Ashli artinya : asal (asal muasal, asal mula kejadian)
Terbagi menjadi
Mad Asli adalah mad yang TIDAK disebabkan kerana adanya hamzah atau sukun. Mad ini dibaca sepanjang 2 harakat. Ada 5 macam mad asli:
- Mad Thabi’ii –> mad yang terdiri dari huruf mad yang didahului oleh selain hamzah. Contoh: قُوْلُوْا
- Mad Badal (bacaan aa, ii, uu) –> huruf mad yang didahului oleh hamzah. Contoh : اِيْمَانٌ
- Mad ‘Iwadh –> mad yang terjadi karena berwaqaf (berhenti) pada huruf yang berakhiran fathatain. Contoh: حَكِيْمًا dibaca حَكِيْمَا
- Mad Tamkiin (bacaan yii) –> yaitu mad yang terdapat pada ya bertasydid yang bertemu dengan ya mati. Contoh: رَبَّانِيِـّـيْـنَ
- Mad Shilah Qashirah (bacaan huu atau hii) –> yaitu ha dhamir yang tidak didahului ataupun diikuti huruf sukun, dan bertemu selain hamzah. Contoh: رَسُوْلُهُ (di Al-Qur’an madinah, mad ini ditandai dengan ha’ dhamir diikuti wawu kecil, tanpa tanda bendera)
- Mad Thobi’i ( ﻃﺒﻴﻌﻰ )
Hurufnya ada tiga, yaitu : وْ -ُ , يْ ِ- ,ا -َ
a. Alif mati sesudah fathah
b. Ya’ mati sesudah kasroh
c. Wau mati sesudah domah
Panjangnya : 1 alif = 2 harkat.
Cara bacanya dipanjangkan, satu alif atau dua harkat
.......................................................................................................................................
Mad Far’i ( ﻓﺮﻋﻰ )
Far’i artinya : bahagian terbahagi
Terbagi menjadi beberapa yaitu :
Mad Far’i adalah mad yang ASBABNYA
oleh hamzah dan sukun. Pengelompokan jenis-jenis mad far’i dibagi
menjadi 3, iaitu kerana mad bertemu hamzah, mad bertemu sukun murni, dan
mad bertemu sukun karena waqaf. Kadar panjang mad far’i beragam, yakni
2,4,5,dan 6 harakat. Mad far’i ditandai dengan adanya tanda bendera ().
Berikut adalah jenis-jenisnya:
- Mad yang bertemu dengan Hamzah
- Mad yang bertemu dengan hamzah (dibaca 4/5 harokat, biasanya 4 harokat), ada 3 macam:
- Mad Wajib Muttashil –> mad yang bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Contohnya bisa dilihat pada gambar di bawah.
- Mad Jaiz Munfassil –> mad yang bertemu dengan hamzah dalam kata yang terpisah. Contoh bisa dilihat pada gambar berikut.
- Mad Lin
- Mad Lin ( ﻠﻴﻥ
Lain artinya : lemas.
Hurufnya ada 2, yaitu : وْ -َ , يْ ِ-َ
a. Ya’ mati setelah fathah
b. Wau mati setelah fathah
Cara bacanya dipanjangkan 2 harkat tapi lemas.
Jika di akhir kalimat, maka dibacanya boleh 2, 4 atau 6 harkat.
Contohnya :
عليهم , يوم
Mad yang bertemu dengan sukun
Mad yang bertemu dengan sukun murni (dibaca 6 harokat)
Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi –> mad badal yang bertemu dengan sukun dalam satu rangkaian kata . Kilmi artinya kata, sementara mukhaffaf artinya ringan karena dibaca ringan sebab tidak bertasydid. Contoh:
Mad yang bertemu dengan sukun murni (dibaca 6 harokat)
Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi –> mad badal yang bertemu dengan sukun dalam satu rangkaian kata . Kilmi artinya kata, sementara mukhaffaf artinya ringan karena dibaca ringan sebab tidak bertasydid. Contoh:
Cara membacanya dibaca sepanjang 6 harokat: “aaaaaal aa na”
- Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi –> mad
thabi’i yang bertemu tasydid dalam satu rangkaian kata. Kilmi artinya
kata, sementara mutsaqqal artinya berat cara membacanya sebab dibaca
tasydid. Contoh:
Perhatikan yang bertanda warna biru, cara membacanya 6 harokat: “haaaaaajja ka”
- Mad Lazim Mukhaffaf Harfi –>
mad yang bertemu dengan sukun yang berada dalam rangkaian huruf
muqotto’ah (huruf- huruf hijaiyah yang biasanya ada di beberapa awal
surat). Huruf nya ada 8 huruf : ن ق ص ع س ل ك م Contoh:
Perhatikan bagian yang
bertanda biru di atas adalah mad lazim mukhaffaf harfi, dibaca 6
harokat. Contoh cara membaca “Nuuuuuun”, “haa miiiiiim”, “yaa siiiiiin”,
” ‘aiiiiiinnn siiiiiinnn qoooooof” , dst
- Mad Lazim Mutsaqqal Harfi –> mad yang bertemu dengan tasydid (karena dengung) dalam rangkaian huruf muqotto’ah. Contoh:
Cara membacanya 6 harokat: ” Alif Laaaaaammm Miiiiiim Roo” dst
- Mad yang bertemu dengan sukun karena waqaf (dibaca 2, 4, atau 6 harokat)
Perhatikan bagian yang bertanda biru, itulah mad ‘aridh lissukun, dibaca 2, 4, atau 6 harokat : ” bi ‘aaaade” (qolqolah juga)
No comments:
Post a Comment